Indonesia Butuh Setidaknya 12 Kapal Selam
Pengadaan 2 kapal selam Scorpène dengan teknologi baterai lithium-ion diharapkan tuntas dalam 5-7 tahun.
![Maket kapal selam mini buatan Indonesia yang dipamerkan di sela Konferensi Internasional Kapal Selam Asia Pasifik di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/10). Konferensi yang diikuti perwira angkatan laut sedunia bertujuan meningkatkan kerja sama pencegahan kecelakaan kapal selam.](https://cdn-assetd.kompas.id/XRHWRCZxKy04gbaxY6ViD9hiIHw=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F24%2F40b566b3-8aad-48b0-b09b-969b13df549c_jpg.jpg)
Maket kapal selam mini buatan Indonesia yang dipamerkan di sela Konferensi Internasional Kapal Selam Asia Pasifik di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/10). Konferensi yang diikuti perwira angkatan laut sedunia bertujuan meningkatkan kerja sama pencegahan kecelakaan kapal selam.
JAKARTA, KOMPAS — Sebagai negara maritim, kekuatan bahtera tempur perairan perlu terus didorong untuk menopang peningkatan keamanan. Pengadaan dua kapal selam Scorpène, melalui kerja sama PT PAL dengan produsen kapal selam asal Perancis, Naval Group, diharapkan dapat selesai dalam kurun 5-7 tahun.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Muhammad Ali mengemukakan, kebutuhan kapal selam yang optimal di Indonesia setidaknya 12 kapal selam. Indonesia pernah memiliki 12 kapal selam di era Orde Lama. Saat ini, Indonesia memiliki 4 kapal selam.