logo Kompas.id
Ekonomi”Ekonomi Baru”, Jalan...
Iklan

”Ekonomi Baru”, Jalan Indonesia Masuk Klub Negara Kaya

Rerata pertumbuhan 6 persen per tahun membawa Indonesia naik kelas pada 2041. Jika 7 persen, naik kelas pada 2038.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO, AGNES THEODORA
· 1 menit baca
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury; pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Muhamad Chatib Basri; dan CEO PT Goto Gojek Tokopedia Tbk Patrick Walujo berdiskusi dalam seminar ekonomi bertajuk Perspektif Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045 di Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
KOMPAS/AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury; pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Muhamad Chatib Basri; dan CEO PT Goto Gojek Tokopedia Tbk Patrick Walujo berdiskusi dalam seminar ekonomi bertajuk Perspektif Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045 di Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (11/5/2024).

JAKARTA, KOMPAS — Guna mencapai ambisi pertumbuhan ekonomi 6-7 persen setiap tahun agar naik kelas ke negara kaya sebelum 2045, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada mesin pertumbuhan tradisionalnya. Indonesia harus segera masuk ke ekonomi baru. Salah satu prasyaratnya adalah akselerasi kualitas sumber daya manusia.

”Kalau menginginkan pertumbuhan yang tinggi, kita mesti masuk kepada new economy (ekonomi baru), misalnya melalui digitalisasi, sehingga transaction cost dalam ekonomi kita akan turun,” kata pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Muhamad Chatib Basri, pada seminar ekonomi bertema ”Menuju Indonesia Emas 2045” di Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (11/5/2024).

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan