Arah Kebijakan Transisi Energi Tak Cukup Yakinkan Investor
Selain kebijakan pemerintah yang kontradiktif, segudang persoalan menyebabkan aliran investasi hijau tersendat.
JAKARTA, KOMPAS - Arah kebijakan pemerintah di sektor energi terbarukan belum mampu meyakinkan lembaga pembiayaan internasional menyalurkan pembiayaan untuk mendukung program transisi energi di Indonesia. Terkikisnya kepercayaan investor mengakibatkan adanya defisit investasi hijau yang tentu akan menyulitkan negara untuk mencapai target emisi karbon netral.
Saat dihubungi, Rabu (8/5/2024), Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai arah kebijakan Pemerintah Indonesia belum bisa membuat investor dari lembaga kemitraan ataupun lembaga internasional lain meyakini komitmen transisi energi di Tanah Air.