Iklan
Elegi Saham di Bulan Mei
Apakah fenomena ”sell in May and go away” relevan bagi pasar saham di Indonesia?
Pepatah sell on May and go away pasti tak asing bagi investor di pasar saham. Bulan Mei dikatakan menjadi momen para pelaku perdagangan saham atau trader berbondong-bondong menjual saham dan meninggalkan indeks komposit terkoreksi dalam. Lalu, investor kembali menaruh uangnya di bulan Oktober.
Fenomena ini berasal dari Inggris, di mana dikenal dengan slogan yang lebih panjang, yakni sell in May and go away, and come back on St Leger’s Day.