logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊLangkah Mundur Ekspor Pasir...
Iklan

Langkah Mundur Ekspor Pasir Laut dan Benih Lobster

Dibukanya kembali ekspor pasir laut dan benih bening lobster dinilai memberikan lebih banyak kerugian.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 1 menit baca
Beberapa pohon cemara laut tumbang di pesisir Kampung Pasir Jambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (31/10/2023). Selain karena ombak besar saat musim angin selatan, abrasi juga dipicu tidak adanya batu pemecah ombak di kawasan ini. Puluhan pohon tumbang karena abrasi dan beberapa rumah warga terancam tergerus.
KOMPAS/YOLA SASTRA

Beberapa pohon cemara laut tumbang di pesisir Kampung Pasir Jambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (31/10/2023). Selain karena ombak besar saat musim angin selatan, abrasi juga dipicu tidak adanya batu pemecah ombak di kawasan ini. Puluhan pohon tumbang karena abrasi dan beberapa rumah warga terancam tergerus.

JAKARTA, KOMPAS β€” Berlakunya kembali ekspor pasir laut dan benih bening lobster dinilai menjadi titik mundur bagi sektor kemaritiman Indonesia yang mengusung hilirisasi. Pengerukan sumber daya mentah untuk mendongkrak penerimaan negara bertolak belakang terhadap prinsip keberlanjutan.

Tahun 2024, pemerintah menetapkan dua kebijakan baru yang membuka kembali eksploitasi dan ekspor pasir laut, serta benih bening lobster. Sebelumnya, ekspor pasir laut telah dilarang selama 20 tahun, sedangkan ekspor benih bening lobster mengalami buka-tutup dalam kurun 10 tahun terakhir.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan