logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBI Hadapi Dilema Kebijakan...
Iklan

BI Hadapi Dilema Kebijakan Suku Bunga

Suku bunga acuan yang tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi memengaruhi penyaluran kredit perbankan.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Β· 0 menit baca
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (20/3/2024). Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 6 persen.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (20/3/2024). Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 6 persen.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pelemahan nilai tukar rupiah yang cenderung terus berlanjut membuat posisi Bank Indonesia dilematis dalam mengambil kebijakan suku bunga. Menaikkan suku bunga akan membantu memperkuat nilai tukar rupiah. Namun, langkah ini berisiko mengerem laju pertumbuhan ekonomi pada 2024.

Pekan ini, Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) rutin membahas mengenai dinamika perekonomian global dan domestik. Berdasarkan hasil kajian dalam RDG sebelumnya, BI masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 6 persen selama lima bulan berturut-turut sejak Oktober 2023.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan