logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊRupiah Anjlok 303 Poin, Dampak...
Iklan

Rupiah Anjlok 303 Poin, Dampak pada Daya Saing Industri Jadi Perhatian

Depresiasi nilai tukar rupiah meningkatkan ongkos produksi dari bahan baku dan penolong yang berasal dari impor.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Β· 0 menit baca
Aktivitas proses produksi peralatan dapur modern di Pabrik Nayati, Terboyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9/2020).  Pelemahan rupiah akan memberi tekanan pada industri manufaktur.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Aktivitas proses produksi peralatan dapur modern di Pabrik Nayati, Terboyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9/2020). Pelemahan rupiah akan memberi tekanan pada industri manufaktur.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pelemahan nilai tukar rupiah akan memberikan tekanan biaya bagi pelaku industri manufaktur. Hal itu karena mayoritas bahan baku dan bahan penolong yang digunakan industri manufaktur dalam negeri harus diimpor. Depresiasi nilai tukar rupiah akan meningkatkan ongkos produksi dari bahan baku dan penolong impor tersebut.

Kurs rupiah terhadap dollar AS menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) per 16 April 2024 mencapai Rp 16.176 per dollar AS. Angka itu turun tajam hingga 303 poin dibandingkan dengan angka Jisdor terakhir yang dikeluarkan sebelum liburan Lebaran pada 5 April 2024, yakni Rp 15.873 per dollar AS.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan