logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊAnomali Lebaran 2024 :...
Iklan

Anomali Lebaran 2024 : Masyarakat Lebih Menahan Konsumsi

Efek momen hari raya tetap akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, dampaknya tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Oleh
AGNES THEODORA
Β· 0 menit baca
Pengunjung memilih pakaian yang dijual secara eceran di lapak pedagang di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2023). Pasar Cipulir menjadi salah satu pasar tekstil yang ramai dikunjungi jelang Lebaran selain Pasar Tanah Abang.
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Pengunjung memilih pakaian yang dijual secara eceran di lapak pedagang di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2023). Pasar Cipulir menjadi salah satu pasar tekstil yang ramai dikunjungi jelang Lebaran selain Pasar Tanah Abang.

JAKARTA, KOMPAS β€” Momentum Lebaran tahun ini diperkirakan tidak membawa dampak pendorong yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi seperti tahun-tahun sebelumnya. Tergerusnya daya beli akibat lonjakan kenaikan harga barang sejak akhir tahun lalu berpotensi membuat masyarakat menahan konsumsinya selama Lebaran.

Sekilas, Ramadhan dan Lebaran tahun ini terasa lebih meriah. Kementerian Perhubungan mencatat adanya lonjakan mobilitas penduduk pada musim Lebaran 2024. Berdasarkan survei, Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memperkirakan 71,7 persen penduduk Indonesia akan melakukan mobilitas selama Lebaran 2024, meningkat dari tahun 2023 sebesar 45,8 persen.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan