logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKlarifikasi Dirut PT Timah...
Iklan

Klarifikasi Dirut PT Timah dari Untung Rp 1,04 Triliun Jadi Buntung Rp 449 Miliar

Produksi dan laba PT Timah Tbk menurun pada 2023, disebabkan turunnya harga timah dunia dan aktivitas tambang ilegal.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
Β· 1 menit baca
Ilustrasi kegiatan penambangan timah yang dikelola oleh PT Timah di tambang terbuka Pemali, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Rabu (15/3). Jumlah produksi normal di tambang terbuka Pemali berkisar 100-150 ton timah per bulan. Namun, dalam tiga bulan terakhir produksi timah yang dihasilkan masih berada di bawah 50 ton per bulan karena faktor cuaca. Timah merupakan komoditas andalan bagi Provinsi Bangka Belitung.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Ilustrasi kegiatan penambangan timah yang dikelola oleh PT Timah di tambang terbuka Pemali, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Rabu (15/3). Jumlah produksi normal di tambang terbuka Pemali berkisar 100-150 ton timah per bulan. Namun, dalam tiga bulan terakhir produksi timah yang dihasilkan masih berada di bawah 50 ton per bulan karena faktor cuaca. Timah merupakan komoditas andalan bagi Provinsi Bangka Belitung.

JAKARTA, KOMPAS β€” Badan usaha milik negara produsen dan eksportir timah, PT Timah (Persero) Tbk, mencatatkan penurunan kinerja yang signifikan pada tahun 2023 apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Di samping adanya penurunan harga timah dunia, maraknya aktivitas penambangan ilegal juga membebani kinerja perseroan.

Pada 2023, PT Timah Tbk membukukan rugi bersih sebesar Rp 449,69 miliar. Capaian ini berbanding terbalik dibandingkan dengan kinerja 2022 yang mencatatkan laba senilai Rp 1,04 triliun.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan