logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBerbagai Opsi Pinjaman...
Iklan

Berbagai Opsi Pinjaman Pendidikan Mahasiswa Terus Bergulir

Pinjaman pendidikan mahasiswa berbasis pendapatan kiranya dapat menjadi skema yang cocok diterapkan di Indonesia.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Β· 0 menit baca
Suasana belajar pelajaran Bahasa Inggris dalam pendidikan belajar Kejar Paket C di Rumah Belajar JICT di daerah Koja, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023).  Sebagian murid putus sekolah disebabkan berbagai faktor seperti, biaya, korban perundungan, dan dikeluarkan dari sekolah karena suatu kesalahan atau berkonflik dengan hukum.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Suasana belajar pelajaran Bahasa Inggris dalam pendidikan belajar Kejar Paket C di Rumah Belajar JICT di daerah Koja, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023). Sebagian murid putus sekolah disebabkan berbagai faktor seperti, biaya, korban perundungan, dan dikeluarkan dari sekolah karena suatu kesalahan atau berkonflik dengan hukum.

Isu mengenai pinjaman pelajar (student loan) yang ditujukan untuk mahasiswa perguruan tinggi terus bergulir. Setidaknya, terdapat dua hal pokok bahasan yang menyelimuti polemik tersebut, yakni skema pinjaman yang mencakup tenor, suku bunga, dan sumber pendanaan, serta risiko gagal bayar sebagaimana dialami oleh beberapa negara, termasuk saat diterapkannya program Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI).

Pembahasan mengenai pinjaman pelajar mencuat setelah polemik pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) di Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui skema pinjaman daring ramai diperbincangkan di jagat maya pada awal tahun 2024. Para mahasiswa yang merasa terbebani dengan skema pembayaran tersebut menduga adanya kongkalikong antara pihak kampus dan pemberi pinjaman. Di sisi lain, pihak kampus dan pemberi pinjaman yang telah menandatangani kerja sama mengklaim hal itu telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan