Tren Dunia: Dari Transisi Energi Geser ke Keamanan Energi Berkelanjutan
Energi yang andal, terjangkau, dan dapat diakses disebut menjadi katalis dalam pertumbuhan ekonomi di semua negara.
![Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan paparan tentang kebijakan energi baru terbarukan pada acara buka puasa bersama para pemimpin redaksi media, di Jakarta, Senin (25/3/2024) malam.](https://cdn-assetd.kompas.id/c00ro9Wt3tbJweRuSuJwjpHTDUE=/1024x629/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F03%2F26%2F6b8356ad-15b3-408a-8682-95e407209f81_jpeg.jpg)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan paparan tentang kebijakan energi baru terbarukan pada acara buka puasa bersama para pemimpin redaksi media, di Jakarta, Senin (25/3/2024) malam.
JAKARTA, KOMPAS β Tren perkembangan energi global disebut tak lagi muluk terhadap target-target energi terbarukan, tetapi mengarah pada ketersediaan energi yang andal, dapat diakses, dan terjangkau, tanpa mengesampingkan aspek keberlanjutan. Transisi energi dengan cara tersebut menjadi katalis pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati melihat perubahan tren tersebut dalam forum industri energi global CERAWeek 2024, yang digelar S&P Global, di Houston, Amerika Serikat, pada 18-23 Maret 2024. Nicke, yang menjadi salah satu pembicara dalam acara itu, mengatakan, negara-negara di dunia kini lebih realistis dalam memandang transisi energi.