logo Kompas.id
EkonomiKoPI dan Wulandari...
Iklan

Kebijakan Pangan

KoPI dan Wulandari ”Menggeprek” Inflasi

KoPI ”menggeprek” inflasi di Parepare, Wulandari di Mojokerto. Bahkan muncul juga Si PHP dan Tumbas.

Oleh
HENDRIYO WIDI
· 1 menit baca
Tumpukan kantong plastik berisi beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 5 kilogram seharga Rp 53.000 yang dijual Bulog kepada warga di kantor Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024). Penjualan beras SPHP terus dilakukan pemerintah untuk mengendalikan harga beras di pasaran yang tinggi.
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Tumpukan kantong plastik berisi beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 5 kilogram seharga Rp 53.000 yang dijual Bulog kepada warga di kantor Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024). Penjualan beras SPHP terus dilakukan pemerintah untuk mengendalikan harga beras di pasaran yang tinggi.

Harga pangan yang tinggi memantik kreasi mengendalikan inflasi. Berbagai kios atau warung berlabel unik lahir untuk ”menggeprek” inflasi. Akankah bakal muncul musiman saja atau bisa langgeng sebagai penyedia pangan terjangkau bagi rakyat?

Kota Parepare di Sulawesi Selatan memiliki duet unik penjaga inflasi. Kota yang dikenal para penikmat kopi sebagai kota seribu warkop (warung kopi) ini melahirkan Kios Pengendali Inflasi (KoPI).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...