KELAUTAN
Beban Hidup Nelayan Semakin Berat
Sejumlah faktor membebani penghidupan nelayan, antara lain harga bahan kebutuhan pokok dan BBM yang meningkat.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F30%2F02917e0e-b618-4141-b4d6-d18436b7d591_jpg.jpg)
Nelayan di atas perahunya dengan latar belakang kawasan mangrove yang masih tersisa di Pantai Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024). Pada beberapa tahun ini, abrasi terjadi di kawasan Pantai Mangunharjo.
JAKARTA, KOMPAS  —  Penghidupan nelayan di Indonesia kian sulit, terutama nelayan kecil dan tradisional. Biaya kebutuhan hidup yang meningkat semakin timpang dengan pendapatan nelayan yang kian menyusut.
Data Badan Pusat Statistik memaparkan, nilai tukar nelayan (NTN) terus melandai dalam enam bulan terakhir. Pada Februari 2024, NTN tercatat sebesar 101,59 atau turun 0,15 persen dibandingkan pada Januari 2024 yang 101,74. Tren penurunan NTN mulai terlihat sejak September 2023 yang tercatat 105,64, pada Oktober 2023 sebesar 104,84, kemudian pada November turun ke 103,52, dan di Desember 2023 menjadi 102,46.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Beban Hidup Nelayan Semakin Berat".
Baca Epaper Kompas