Nama dan Peristiwa
Tenun Yori Antar
Dia menekankan, budaya Indonesia sangat kaya dan dapat diterapkan dalam era digital.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F27%2F89f4c7ed-fa2f-4a74-9e37-eede986679ba_jpg.jpg)
Arsitek Yori Antar saat konferensi pers peluncuran kluster Agra di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Selasa (27/2/2024).
Arsitek Yori Antar selalu memasukkan unsur-unsur lokal pada rancangannya. Dia juga aktif melestarikan arsitektur rumah adat di sejumlah daerah, seperti di Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Ditemui di acara peluncuran Kluster Agra Suvarna Sutera di Tangerang, Banten, Selasa (27/2/2024), Yori bercerita tentang syal kain tenun yang dikenakannya.
”Ini tenun dari Sumba Timur,” ujar Yori sembari mengelus syal tenun berwarna biru tersebut. ”Saya membangun 15 rumah tenun di Sumba Timur. Saya ingin, bukan penenun yang repot mencari pembeli, tetapi pembeli yang mencari penenun,” katanya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "Tenun Yori Antar".
Baca Epaper Kompas