logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊJaringan Gas Rumah Tangga...
Iklan

Jaringan Gas Rumah Tangga Perlu Intervensi Lebih dan Kemauan Politik

Realisasi jaringan gas pada 2023 baru 900.000 sambungan rumah atau jauh dari target 2,5 juta sambungan tahun 2024.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Pekerja mempersiapkan pipa saluran gas di kawasan Pondok Kacang, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (17/10/2023). Perluasan jaringan gas rumah tangga menjadi solusi utama untuk mengatasi beban fiskal dari subsidi LPG yang meningkat. Sampai saat ini baru sekitar 835.000 rumah tangga yang mendapatkan saluran jargas. Dari jumlah itu, sebanyak 241.000 jaringan gas didanai PGN, sedangkan 594.000 jaringan gas lainnya dari pemerintah.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pekerja mempersiapkan pipa saluran gas di kawasan Pondok Kacang, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (17/10/2023). Perluasan jaringan gas rumah tangga menjadi solusi utama untuk mengatasi beban fiskal dari subsidi LPG yang meningkat. Sampai saat ini baru sekitar 835.000 rumah tangga yang mendapatkan saluran jargas. Dari jumlah itu, sebanyak 241.000 jaringan gas didanai PGN, sedangkan 594.000 jaringan gas lainnya dari pemerintah.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengembangan jaringan gas perkotaan yang disiapkan sebagai salah satu alternatif pengganti elpiji sulit berkembang dan realisasinya jauh dari target. Pengamat menilai perlu intervensi lebih besar dalam jaringan gas, seperti alokasi besar dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. Di sisi lain, juga perlu ada kemauan politik jika ketergantungan impor elpiji hendak direduksi dengan jaringan gas.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemanfaatan gas bumi untuk jaringan gas pada 2023 hanya 16,14 miliar bristh thermal unit per hari (BBTUD) atau 0,43 persen dari total penyaluran gas bumi domestik yang 3.745 BBTUD. Penyaluran gas bumi masih didominasi industri, pupuk, kelistrikan, dan gas alam cair (LNG) domestik.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan