logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊEnergi Terbarukan Belum...
Iklan

Energi Terbarukan Belum Terakselerasi

Energi terbarukan dalam bauran energi primer hanya bertambah 0,8 persen pada 2023. Penciptaan permintaan hilir krusial.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Deretan kincir angin pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) menghiasi puncak bukit di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/2/2021).
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Deretan kincir angin pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) menghiasi puncak bukit di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/2/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Energi terbarukan belum terakselerasi optimal pada 2023 karena realisasinya meningkat hanya 0,8 persen dalam bauran energi primer. Itu antara lain karena masih besarnya peran energi fosil serta hambatan terkait tingkat komponen dalam negeri atau TKDN energi terbarukan. Pengamat menilai, penciptaan permintaan di hilir ialah hal krusial.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi energi terbarukan dalam bauran energi primer pada 2023 ialah 13,1 persen atau meningkat 0,8 persen dari 2022 yang 12,3 persen. Pada bauran tersebut, batubara masih dominan dengan 40,46 persen, disusul minyak bumi dengan 30,18 persen, serta gas bumi 16,28 persen.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan