Kejar Perolehan Minyak Bumi Sulit, Gas Jadi Harapan
Pada 2023, ditemukan dua sumber gas bumi skala besar di Indonesia. Pertama yakni di laut lepas Kalimantan Timur dengan potensi 6 TCF serta di lepas pantai Sumatera bagian utara, dengan potensi 5 TCF.
![Maket cekungan minyak dan gas bumi dipamerkan pada salah satu stan di 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (20/9/2023).](https://cdn-assetd.kompas.id/lNbiggBJCY-vyeVrYUrxQ4UNe-E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F20%2F1ad8d2ee-29bb-4ceb-bea6-67bffa6d024d_jpg.jpg)
Maket cekungan minyak dan gas bumi dipamerkan pada salah satu stan di 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (20/9/2023).
JAKARTA, KOMPAS β Di tengah sulitnya memenuhi target perolehan produksi siap jual atau lifting minyak bumi, sumber-sumber gas raksasa ditemukan di Indonesia. Pemerintah berupaya mengoptimalkan gas bumi dengan memacu infrastruktur pipanisasi gas. Selain pipa Cirebon-Semarang yang sudah tuntas separuh, pipa trasmisi gas di Sumatera juga disiapkan.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi lifting minyak bumi hingga 31 Desember 2023, yakni 612.000 barel per hari atau di bawah dari target APBN 2023 yang 660.000 barel per hari. Capaian tersebut juga masih jauh dari target 1 juta barel per hari pada 2030.