Manufaktur
Hilirisasi Masih Terhambat Transformasi Industri
Hilirisasi sektor mineral dan tambang dinilai positif, tetapi belum berkontribusi optimal terhadap ekonomi nasional.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F01%2F24%2F49be1ef2-feb2-4f82-b7d1-e45482c6ddc8_jpeg.jpg)
Ilustrasi pengolahan bijih nikel.
JAKARTA, KOMPAS — Hilirisasi yang digenjot Pemerintah Indonesia lima tahun terakhir, khususnya di sektor mineral dan tambang, dinilai sudah menunjukkan hasil positif. Namun, program ini belum mampu menggenjot kontribusi industri pengolahan terhadap ekonomi Indonesia.
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan, hilirisasi saat ini, terutama untuk nikel, sudah mengalami kemajuan. Indonesia sejauh ini masih lebih banyak berinvestasi untuk memberi nilai tambah pada produk tambang nikel.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Hilirisasi Masih Terhambat Transformasi Industri".
Baca Epaper Kompas