logo Kompas.id
EkonomiEnergi Terbarukan yang ”Dekat ...
Iklan

Energi Terbarukan yang ”Dekat tapi Jauh”

Potensi energi terbarukan di dalam negeri mesti dioptimalkan dengan perencanaan matang, berkelanjutan, dan inklusif.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 1 menit baca
Teknisi memeriksa kondisi panel pada proyek PLTS Cirata di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini berkapasitas 192 MWp dan mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun serta melistriki lebih dari 50.000 rumah. Dengan demikian, emisi karbon dapat ditekan hingga lebih dari 200.000 ton per tahun.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Teknisi memeriksa kondisi panel pada proyek PLTS Cirata di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini berkapasitas 192 MWp dan mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun serta melistriki lebih dari 50.000 rumah. Dengan demikian, emisi karbon dapat ditekan hingga lebih dari 200.000 ton per tahun.

Sebagai negara kepulauan serta memiliki garis pantai kedua terpanjang di dunia, Indonesia terlimpah berbagai jenis energi terbarukan, baik matahari, angin, panas bumi, arus laut ombak, maupun bioenergi. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi terbarukan Indonesia mencapai 3.600 gigawatt (GW), yang didominasi energi surya/matahari.

Namun, pemanfaatannya masih jauh dari yang diharapkan. Kementerian ESDM mencatat, per semester I-2023, kapasitas terpasang pembangkit energi terbarukan baru 12,73 GW. Sementara pada capaian energi terbarukan nonlistrik, yakni realisasi bahan bakar nabati atau BBN (biofuel) per Juni 2023, mencapai 5,68 juta kiloliter (KL).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan