logo Kompas.id
EkonomiEkonomi Dunia Kini ”Kawan atau...
Iklan

Ekonomi Dunia Kini ”Kawan atau Lawan”, RI Mau Berdiri di Mana?

Indonesia akan pragmatis dan mengoptimalkan posisi tidak berkonflik untuk mengisi kekosongan di rantai pasok global.

Oleh
AGNES THEODORA
· 1 menit baca
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, Lead Economist Bank Dunia Habib Rab, Vice President of Asian Development Bank Scott Morris, dan Chief Economist of DFAT Australia David Woods saat membuka acara Forum of Economic Development and Public Policy (AIFED) yang ke-12 di Bali, Rabu (6/12/2023).
DOKUMENTASI KEMENTERIAN KEUANGAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, Lead Economist Bank Dunia Habib Rab, Vice President of Asian Development Bank Scott Morris, dan Chief Economist of DFAT Australia David Woods saat membuka acara Forum of Economic Development and Public Policy (AIFED) yang ke-12 di Bali, Rabu (6/12/2023).

BADUNG, KOMPAS — Ekonomi dunia semakin terfragmentasi dan terbelah ke sejumlah blok kawan atau lawan. Indonesia mesti bersiap menghadapi kemungkinan pergeseran kekuatan global di masa depan dan hati-hati menyusun strategi aliansi ekonomi agar tidak tertinggal dalam rantai pasok global. Pemilu 2024 pun menjadi pertaruhan agar reputasi Indonesia di panggung global tetap terjaga setelah rezim berganti.

Diskursus mengenai masa depan tatanan ekonomi dunia akhir-akhir ini semakin sering mencuat dalam berbagai forum internasional di tengah kondisi geopolitik yang semakin terfragmentasi. Ajang Annual International Forum of Economic Development and Public Policy (AIFED) yang ke-12 pada 6-7 Desember 2023 pun ikut mengangkatnya dengan tema ”The Fragmented World: Recalibrating Development Strategies”.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan