Indonesia Perlu Perbanyak Kerja Sama dengan Asing untuk Tinggalkan Batubara
Indonesia perlu menarik dukungan internasional serta berkolaborasi dalam teknologi pengembangan energi terbarukan.
DUBAI, KOMPAS β Indonesia melakukan beberapa kerja sama dengan berbagai pihak di bidang energi dalam beberapa hari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Ke-28 atau COP28, di Dubai, Uni Emirat Arab. Indonesia bisa lebih ambisius dalam melepas ketergantungan dengan energi fosil, seperti batubara, melalui bantuan luar negeri.
Kurang dari sepekan penyelenggaraan COP28, Indonesia melalui PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meneken dua kerja sama di sektor ketenagalistrikan. Dari menjajaki rencana pengembangan besar pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung berkapasitas 145 megawatt (MW) di Cirata, Jawa Barat, yang bisa memberi listrik kepada 50.000 rumah dan mengurangi 214.000 ton emisi karbon per tahun. Kemudian, merencanakan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Cirebon melalui program energy transition mechanism (ETM) Asian Development Bank (ADB).