Saham Industri Tekstil Makin Tertekan Geopolitik dan Produk Impor Ilegal
Industri poliester terus menghadapi ketidakpastian dan volatilitas karena ketegangan geopolitik yang berkepanjangan, perang Rusia dan Ukraina, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, inflasi, dan kenaikan biaya bunga.
JAKARTA, KOMPAS β Beberapa perusahaan tekstil dalam negeri yang terdaftar di pasar modal Indonesia tengah kritis. Kondisi keuangan membuat mereka harus tersegel, bahkan nyaris didepak dari daftar perusahaan terbuka. Fundamental industri tekstil tertekan ketidakpastian hingga banjirnya produk impor ilegal.
Jelang akhir 2023, beberapa perusahaan tekstil tercatat masuk dalam papan pemantauan khusus. Salah satunya efek SRIL milik PT Sri Rejeki Isman Tbk yang masuk dalam kategori ekuitas negatif dan likuiditas rendah. Efek SRIL itu sudah disuspensi atau tidak diperdagangkan selama 30 bulan sejak 18 Mei 2021. Artinya, suspensi sudah melebihi batas waktu 24 bulan.