logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊAmbisi Nol Karbon Besar,...
Iklan

Ambisi Nol Karbon Besar, Produksi Energi Fosil Lebih Besar

Produksi batubara lebih banyak dibandingkan angka produksi untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
Β· 1 menit baca
Tongkang-tongkang bermuatan batubara melintas di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (8/3/2021). Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, produksi batubara Indonesia per 8 Maret 2021 sebesar 93,42 juta ton atau setara 16,99 persen dari target produksi sebesar 550 juta ton pada tahun 2021.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Tongkang-tongkang bermuatan batubara melintas di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (8/3/2021). Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, produksi batubara Indonesia per 8 Maret 2021 sebesar 93,42 juta ton atau setara 16,99 persen dari target produksi sebesar 550 juta ton pada tahun 2021.

Dampak perubahan iklim di berbagai belahan dunia terlihat nyata dalam wujud gelombang panas, kekeringan, kebakaran hutan, badai, hingga banjir. Dunia tidak bisa memitigasi bencana yang diakibatkan perubahan iklim tanpa mengatasi akar penyebabnya, yakni ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar saat dibakar. Emisi ini memerangkap panas di atmosfer yang memicu suhu bumi meningkat dari waktu ke waktu. Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations for Environment Program/UNEP) mencatat, hampir 90 persen karbon dioksida global berasal dari bahan bakar fosil.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan