logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBiaya Tambahan Bikin Pengusaha...
Iklan

Biaya Tambahan Bikin Pengusaha Enggan Masuk Bursa CPO

Jika biaya itu tidak bisa dihindari, pemerintah perlu memikirkan skema insentif agar mengurangi beban modal pelaku usaha.

Oleh
ERIKA KURNIA
Β· 0 menit baca
Petugas menyortir buah sawit berkualitas baik dari buah sawit berkualitas buruk yang dikirim pemasok ke pabrik kelapa sawit PTPN III Hapesong, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 4 Februari 2020. Tapanuli Selatan. Kualitas buah sawit yang baik menjadikan pengolahan lebih efisien.
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Petugas menyortir buah sawit berkualitas baik dari buah sawit berkualitas buruk yang dikirim pemasok ke pabrik kelapa sawit PTPN III Hapesong, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 4 Februari 2020. Tapanuli Selatan. Kualitas buah sawit yang baik menjadikan pengolahan lebih efisien.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pelaku usaha pengolah kelapa sawit menilai Bursa Berjangka Penyelenggara Pasar Fisik Minyak Sawit Mentah atau Bursa CPO yang sudah diresmikan belum menarik. Mereka menantikan insentif dari pemerintah agar makin banyak pengusaha berpartisipasi dalam bursa tersebut.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan, salah satu alasan yang membuat pelaku usaha masih enggan masuk ke bursa adalah adanya biaya-biaya tambahan di luar transaksi perdagangan itu sendiri. Sebut saja biaya anggota bursa sekitar Rp 60 juta per tahun. Kemudian, biaya jaminan transaksi senilai Rp 32 juta.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan