logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บKerugian Ekonomi akibat...
Iklan

Kerugian Ekonomi akibat Kerusakan Lingkungan Hambat Indonesia Maju

Jika masalah ketahanan air ini tidak ditanggulangi dengan tepat, diperkirakan akan terjadi penurunan PDB sebesar 7,3 persen pada 2045. Padahal, saat itu Indonesia bercita-cita menjadi negara maju.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
ยท 0 menit baca
Waduk Gondang di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, mengalami kekeringan, Sabtu (15/9/2018). Perubahan iklim bisa memicu bencana kekeringan sehingga mengancam produktivitas pertanian. Untuk itu, berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim perlu dilakukan, termasuk riset untuk menghasilkan tanaman yang tahan cuaca ekstrem.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Waduk Gondang di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, mengalami kekeringan, Sabtu (15/9/2018). Perubahan iklim bisa memicu bencana kekeringan sehingga mengancam produktivitas pertanian. Untuk itu, berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim perlu dilakukan, termasuk riset untuk menghasilkan tanaman yang tahan cuaca ekstrem.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Kerusakan lingkungan dan dampak perubahan iklim berpotensi menciptakan kerugian ekonomi yang besar sehingga bisa menghambat cita-cita Indonesia menjadi negara maju. Hal itu mesti direspons pasangan calon presiden dan wakil presiden di pemilu 2024 dengan menciptakan program kerja yang bisa menciptakan kegiatan ekonomi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Hal tersebut mengemuka dalam diskusi โ€Pandangan Pasangan Capres/Cawapres dalam Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim di Pemilu 2024โ€, Gedung CSIS, Jakarta, Kamis (2/11/2023). Hadir sebagai pembicara Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri, Surya Tjandra mewakili pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Guswandi mewakili Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Dahnil Anzar Simanjuntak mewakili Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Guru Besar Hidrogeologi Universitas Gadjah Mada Heru Hendrayana, dan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochammad Afifuddin.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan