logo Kompas.id
EkonomiPembiayaan Campuran Jadi...
Iklan

Pembiayaan Campuran Jadi ”Pancingan” Investasi Transisi Energi

”Blended financing” yang mengombinasikan pendanaan dari filantropi, publik, dan swasta terus didorong, termasuk Just Energy Transition Partnership atau JETP, dengan komitmen 20 miliar dollar AS.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 0 menit baca
Teknisi memantau suhu serapan di atas permukaan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali yang berada di kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jabar, Kamis (23/9/2021). PLTS berkapasitas 1 MW ini menjadi proyek percontohan sekaligus sarana pembelajaran tentang PLTS.
Kompas

Teknisi memantau suhu serapan di atas permukaan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali yang berada di kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jabar, Kamis (23/9/2021). PLTS berkapasitas 1 MW ini menjadi proyek percontohan sekaligus sarana pembelajaran tentang PLTS.

JAKARTA, KOMPAS — Pembiayaan campuran atau blended financing yang mengombinasikan beberapa sumber pendanaan, seperti filantropi, publik, dan swasta, dinilai penting dalam transisi energi. Skema pembiayaan tersebut bakal membuat proyek transisi energi ekonomis hingga nantinya dapat memancing lebih banyak investasi swasta yang masuk hingga nantinya proyek-proyek bisa komersial.

Blended financing saat ini tengah didorong melalui sejumlah komitmen pendanaan transisi di energi di Indonesia, termasuk Just Energy Transition Partnership (JETP), dengan komitmen 20 miliar dollar AS. Komitmen pendanaan itu datang dari negara-negara maju yang dipimpin Amerika Serikat dan Jepang serta sejumlah bank internasional ternama.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan