logo Kompas.id
EkonomiTantangan Kemandirian dan...
Iklan

Tantangan Kemandirian dan ”Angka Indah” Target Transisi Energi

Target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi primer pada 2025 menyisakan gap menganga. Hingga akhir 2022, realisasi baru 12,3 persen.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 0 menit baca
Sejumlah panel surya terpasang di halaman Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Taman energi yang diberi nama Monumen Energi Surya Indonesia ini memiliki total daya terpasang sebesar 150,48 kilowatpeak (KWp). Selain membuat taman energi, DPR juga membangun pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi tambahan kebutuhan energi di Kompleks Parlemen.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Sejumlah panel surya terpasang di halaman Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Taman energi yang diberi nama Monumen Energi Surya Indonesia ini memiliki total daya terpasang sebesar 150,48 kilowatpeak (KWp). Selain membuat taman energi, DPR juga membangun pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi tambahan kebutuhan energi di Kompleks Parlemen.

Transisi energi dari fosil ke energi terbarukan tak terelakkan seiring komitmen Indonesia dalam mencapai target-target dekarbonisasi. Namun, ada sejumlah tantangan menanti, seperti kemandirian industri energi terbarukan hingga peningkatan konsumsi listrik di tingkat nasional. Ketepatan asumsi dan penggunaan pengalaman menjadi faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya target energi terbarukan.

Komitmen yang diikrar oleh Indonesia di antaranya ialah enhanced nationally determined contribution (ENDC), yakni pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen dengan usaha sendiri dan 43,20 persen dengan bantuan internasional pada 2030. Kemudian, capaian emisi nol bersih (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan