logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊEl Nino Hambat Laju Penurunan ...
Iklan

El Nino Hambat Laju Penurunan Inflasi Pangan

ADB menyebutkan dampak El Nino berpotensi menghambat laju tren penurunan inflasi pangan. Di sisi lain, Indonesia bisa mengurai hambatan impor beras dari negara lain melalui barter pangan.

Oleh
HENDRIYO WIDI, AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Β· 0 menit baca
Foto udara areal persawahan yang mengering di Desa Sukanegara, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). Kekeringan akibat fenomena kemarau dan El Nino membuat petani di sejumlah daerah merugi karena sawah mereka puso. Fenomena El Nino menguat dan diprediksi berlanjut hingga Februari 2024.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara areal persawahan yang mengering di Desa Sukanegara, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). Kekeringan akibat fenomena kemarau dan El Nino membuat petani di sejumlah daerah merugi karena sawah mereka puso. Fenomena El Nino menguat dan diprediksi berlanjut hingga Februari 2024.

JAKARTA, KOMPAS β€” Bank Pembangunan Asia merevisi turun inflasi tahunan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Kendati begitu, dampak El Nino di wilayah Asia berpotensi menghambat laju penurunan inflasi karena memicu kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, terutama beras.

Dalam Asian Development Outlook Edisi September 2023 yang dirilis pada Rabu (20/9/2023), Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dan inflasi kawasan Asia pada 2023 masing-masing 4,7 persen dan 3,6 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi tersebut turun dari perkiraan ADB pada April 2023 yang masing-masing sebesar 4,8 persen dan 4,2 persen.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan