Publik Pertanyakan Efektivitas Program
Masyarakat mempertanyakan stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik yang masih bersumber dari batubara. Selain itu, kendaraan listrik tak mengurangi kemacetan di jalan raya.
JAKARTA, KOMPAS β Berdasar studi Center of Economic and Law Studies atau Celios tentang program pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, sebagian publik masih mempertanyakan efektivitas program ini. Selain masih belum mampu mengatasi kemacetan di jalan raya, kendaraan listrik tak optimal mengurangi emisi selama sumber energi primernya adalah pembangkit listrik tenaga uap yang membakar batubara.
Dalam penelitian Celios melalui media monitoring pada periode 1 November 2022 sampai 1 Mei 2023, ditemukan bahwa mayoritas berita daring memberitakan perubahan iklim dan subsidi kendaraan listrik. Dari 2.271 berita yang dipublikasikan lima portal media daring, isu yang paling banyak diangkat adalah tentang mobil listrik dan kendaraan listrik dengan porsi masing-masing 24 persen dan 22 persen.