EKONOMI KAWASAN
Meratakan Berkah dari Rivalitas AS-China
Peluang menarik investasi di tengah ketegangan Amerika Serikat-China perlu direspons secara kolektif oleh ASEAN. Berkah investasi itu harus diiringi dengan penguatan rantai pasok dan perdagangan intraregional.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F10%2Fa2a476d4-0a09-41ef-9a5f-910b1ea6cac1_jpg.jpg)
Lalu lalang kendaraan di sekitar mural logo ASEAN Indonesia 2023 di kawasan Tomang, Jakarta Barat, Kamis (10/8/2023). Berbagai ornamen bernuansa ASEAN menghiasi sudut-sudut Kota Jakarta untuk menyambut Konferensi Tingkat Tinggi Ke-43 ASEAN yang akan digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023.
JAKARTA, KOMPAS — Hubungan Amerika Serikat dan China yang terus memburuk dapat menguntungkan negara-negara ASEAN lewat peluang realokasi investasi yang terbuka lebar. Diperlukan penguatan kerja sama untuk memperkokoh rantai pasok dan perdagangan intra-ASEAN agar peluang itu tidak hanya berujung menguntungkan satu atau dua negara di kawasan.
Situasi geopolitik yang runyam akibat rivalitas AS-China menjadi sorotan utama dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) Ke-2 yang digelar di Jakarta, 22-25 Agustus 2023. Untuk menghadapi risiko geopolitik, otoritas fiskal dan moneter se-ASEAN pun sepakat memperkuat resiliensi ekonomi kawasan lewat penguatan kerja sama di berbagai bidang.