logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKomitmen Pendanaan Berliku...
Iklan

Komitmen Pendanaan Berliku dari Negara Maju

Diumumkan pada KTT G20 di Bali 2022 lalu, JETP, berupa komitmen pendanaan 20 miliar dollar AS menjadi harapan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Namun, implementasinya penuh tantangan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Akivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021). PLTU Sintang salah salah satu lokasi yang memiliki ketersediaan bahan bakar <i>co-firing</i>, dalam hal ini cangkang sawit, yang besar. Penghematan bahan bakar batubara dapat dihemat hingga 10 persen dengan metode <i>co-firing </i>menggunakan cangkang sawit.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Akivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021). PLTU Sintang salah salah satu lokasi yang memiliki ketersediaan bahan bakar co-firing, dalam hal ini cangkang sawit, yang besar. Penghematan bahan bakar batubara dapat dihemat hingga 10 persen dengan metode co-firing menggunakan cangkang sawit.

Buruknya kualitas udara yang terdeteksi di DKI Jakarta dan sekitarnya selama beberapa pekan terakhir jadi sorotan nasional. Bahkan, Presiden Joko Widodo sampai menggelar rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, khusus membahas hal itu. Di tengah perdebatan penyebab serta solusinya, pengurangan emisi gas rumah kaca sudah semakin mendesak.

Dalam mendukung itu, kala pemanfaatan potensi energi terbarukan belum optimal, komitmen pendanaan dari negara-negara maju melalui Kerja Sama Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) dicetuskan tahun lalu. Hal tersebut membawa harapan, meskipun implementasinya penuh dengan tantangan.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan