Mengantisipasi Risiko Terjadinya Luapan Turis
Belum ada patokan global mengenai kriteria suatu daerah tujuan wisata mengalami luapan kedatangan turis (overtourism). Di Indonesia, pemerintah menerapkan pariwisata berkualitas sebagai langkah antisipasi hal itu.
Seusai pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 dicabut, hasrat warga bepergian membubung. Mereka gencar bepergian, seolah perjalanan wisata jadi balas dendam (revenge tourism) setelah terkungkung selama pandemi. Selain kota-kota populer, hutan alami, pantai, dan kota-kota kecil kuno di dunia pun kerap penuh turis saat ini.
Sejumlah destinasi populer, di Eropa khususnya, semakin menggeser kampanye pariwisata, dari semula ”Mari Datang ke Kami” dengan ”Tolong Jangan Datang”. Strategi ini ditengarai muncul karena sejumlah tujuan ikonik di kawasan itu benar-benar ”dikuasai” oleh wisatawan. Suasananya menjadi bising, penuh sesak, berpolusi, tidak aman, dan tidak nyaman bagi penduduk setempat. The Guardian bahkan menyebut destinasi terkenal kini semakin berubah hanya sebatas menjadi latar swafoto turis.