logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMeski Jadi Angin Segar, Sistem...
Iklan

Meski Jadi Angin Segar, Sistem Resi Gudang Dinilai Belum Optimal

Pemerintah terus mengembangkan sistem resi gudang agar dapat memberikan stabilitas bagi petani saat harga komoditas anjlok. Namun, implementasinya dinilai masih perlu diperbaiki, terutama agar menjangkau petani.

Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
Β· 1 menit baca
Wahyu (12), pelajar SMP, membantu Turut (kiri), ibunya, membersihkan rumput di sela-sela tanaman tembakau yang ditanam di samping rumahnya di Desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (18/6/2020).
FERGANATA INDRA RIATMOKO

Wahyu (12), pelajar SMP, membantu Turut (kiri), ibunya, membersihkan rumput di sela-sela tanaman tembakau yang ditanam di samping rumahnya di Desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (18/6/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Masuknya tembakau dalam sistem resi gudang atau SRG dapat menjadi pilihan bagi para petani saat harga tembakau anjlok. Namun, pelaksanaan SRG terhadap sejumlah komoditas dinilai masih belum optimal, terutama bagi komoditas yang dihasilkan oleh para petani. Saat ini, pemerintah tengah mengembangkan SRG agar terintegrasi dengan pasar lelang komoditas.

Melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua atas Permendag No 33/2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang Dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang (SRG), pemerintah menambah dua komoditas yang masuk dalam SRG sehingga kini tercatat ada 22 komoditas. Dua tambahan komoditas tersebut yakni tembakau dan kayu manis.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan