logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊUpaya Menekan Biaya Produksi...
Iklan

Upaya Menekan Biaya Produksi Gas Bumi Bisa Jadi Disinsentif

Harga gas bumi yang murah memang meningkatkan daya saing industri. Namun, jika industri hulu migas menjadi kurang diperhatikan dan tak berdaya tarik investasi, produksi gas bumi ke depan dikhawatirkan bakal menurun.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Petugas berdiri di sekitar Onshore Receiving Facilities (ORF ) Tambak Lorok, yang dikelola PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) bersama PT Pertamina Gas (Pertagas), di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/6/2021).
ADITYA PUTRA PERDANA

Petugas berdiri di sekitar Onshore Receiving Facilities (ORF ) Tambak Lorok, yang dikelola PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) bersama PT Pertamina Gas (Pertagas), di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/6/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah dinilai perlu hati-hati dalam upaya menekan harga gas bumi di tingkat hulu karena hal itu bisa menjadi disinsentif serta mengurangi daya tarik investasi hulu migas. Situasi berpotensi makin runyam jika investasi berkurang sehingga produksi gas bumi dalam negeri tersendat. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan kepentingan hulu-hilir gas bumi.

Sebelumnya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2023), digelar rapat terbatas yang membahas strategi besar pemanfaatan gas nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif seusai rapat itu mengemukakan, operasional produksi gas bumi mesti efisien agar harga gas kompetitif dan mendukung perkembangan industri di dalam negeri (Kompas.id, 31/72023).

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan