logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPresiden Minta Biaya Produksi ...
Iklan

Presiden Minta Biaya Produksi Gas Bumi Dievaluasi

Operasional produksi industri migas harus efisien agar mendapatkan harga gas yang kompetitif. Harga gas yang kompetitif itu dibutuhkan untuk mendukung perkembangan industri-industri di Tanah Air.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Β· 1 menit baca
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (kanan) dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto (kiri) saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/7/2023).
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (kanan) dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto (kiri) saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/7/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menegaskan, pasokan gas yang diproduksi di Indonesia mesti diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Operasional produksi pun mesti efisien sehingga didapatkan harga gas yang kompetitif agar dapat mendukung perkembangan industri dalam negeri.

”Untuk itu, memang kita harus bisa mengupayakan melakukan eksplorasi yang besar, eksploitasi yang besar, memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam negeri untuk bisa menjaga keberadaan suplai gas untuk industri tersebut,” kata Arifin Tasrif saat memberikan keterangan pers seusai rapat terbatas membahas strategi besar pemanfaatan gas nasional di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan