logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPengadaan Energi Terbarukan...
Iklan

Pengadaan Energi Terbarukan Perlu Lebih Cepat

Hingga akhir 2022, realisasi energi terbarukan dalam bauran energi primer baru 12,3 persen, padahal target 23 persen pada 2025 semakin mepet. Hingga semester I-2023, tambahan kapasitas pembangkit EBT juga relatif kecil.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Deretan panel surya pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal di perkampungan nelayan Malahing, Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (10/6/2023).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Deretan panel surya pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal di perkampungan nelayan Malahing, Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (10/6/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi primer pada 2025 semakin sulit dikejar sehingga yang dapat dilakukan saat ini ialah mengoptimalkan sebesar mungkin potensi agar tidak semakin tertinggal. Sinergi pusat dan daerah akan dioptimalkan.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hingga akhir 2022, realisasi energi terbarukan dalam bauran energi primer sekitar 12,3 persen, dengan kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 12.616 megawatt (MW). Selama semester I-2023 hanya ada penambahan 121 MW menjadi 12.737 MW.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan