logo Kompas.id
EkonomiKomoditas Karet Dianggap ”Anak...
Iklan

Komoditas Karet Dianggap ”Anak Tiri”

Terpuruknya industri dianggap sebagai bukti penganaktirian komoditas karet oleh pemerintah. Sebagai negara penghasil karet terbesar nomor dua di dunia, ekosistem hulu-hilir karet perlu diperbaiki.

Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
· 1 menit baca
Petani pulang dari kebun karetnya di Desa Kubu Kandang, Kecamatan Pemayung, Batanghari, Jambi, Kamis (1/12/2022).
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Petani pulang dari kebun karetnya di Desa Kubu Kandang, Kecamatan Pemayung, Batanghari, Jambi, Kamis (1/12/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Komoditas karet Indonesia sedang dalam kondisi memprihatinkan dan dianggap sebagai ”anak tiri” sektor perkebunan. Hal itu lantaran tutupnya pabrik-pabrik pengolahan hingga murahnya harga karet yang memicu petani beralih ke kelapa sawit. Untuk mengatasinya, sejumlah upaya kini tengah ditempuh pemerintah dan optimistis industri karet akan segera membaik.

Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Azis Pane mengatakan, Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar nomor dua di dunia setelah Thailand. Selain itu, karet juga menempati posisi dua produksi terbanyak nasional setelah kelapa sawit. Namun, perhatian pemerintah seolah tak terlihat pada komoditas karet.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan