Berkah Elektrifikasi untuk Petani Lahan Pasir
Elektrifikasi pertanian membawa berkah bagi para petani lahan pasir, di Bantul, DIY. Teknologi tersebut membuat biaya penyiraman terpangkas besar. Dahulu, biaya itulah yang paling besar setiap masa tanam.
Senyum merekah terpancar dari para petani lahan pasir setelah hadirnya elektrifikasi pertanian di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Biaya atau modal tanam mampu dipangkas secara signifikan lewat inovasi elektrifikasi. Kegigihan petani mencari jalan keluar mengantarkan mereka pada efektivitas produksi hasil pertanian.
βKalau dulu itu sulit sekali. Kami harus pakai gembor (alat penyiram menyerupai ember) dan butuh waktu berjam-jam. Paling tidak kami butuh waktu 3-4 jam untuk menyirami lahan sekitar 1.000 meter persegi,β kata Rujito, salah satu petani di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, hari Senin (19/6/2023), seusai menyirami lahan pertaniannya.