Jelang Idul Adha, Penyakit ”Lato-lato” Masih Intai Hewan Kurban
Pemerintah dinilai perlu menggencarkan vaksinasi sebagai langkah prioritas menangani LSD guna menyelamatkan hewan ternak yang masih sehat. Tanpa langkah ekstra, peternak bakal terpukul untuk ketiga kalinya tahun ini.
JAKARTA, KOMPAS — Kalangan peternak menilai pemerintah belum mengambil kebijakan yang tepat dalam menangani penyakit kulit berbenjol yang kerap disebut ”lato-lato” pada hewan kurban menjelang Idul Adha tahun ini. Penyakit itu menurunkan kualitas dan kuantitas daging sehingga peternak tidak dapat menikmati nilai ekonomi yang optimal dari hewan ternaknya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 5412/SE/PK.430/F/05/2023 tentang Pelaksanaan Kurban dan Pemotongan Hewan dalam Pencegahan Penyebaran Penyakit Kulit Berbenjol (Lumpy Skin Disease/LSD) dan Kewaspadaan terhadap Penyakit Peste Des Petits Ruminants (PPR). Ada empat poin utama pada SE tersebut, yakni mitigasi risiko, komunikasi publik, pengawasan, dan pelaporan.