Kecerdasan Buatan Berkembang Pesat, Buruh Khawatir Bakal Menganggur
Kalangan buruh mengkhawatirkan penerapan kecerdasan buatan dapat menghilangkan pekerjaan mereka. Pada saat yang sama, berbagai masalah dasar, seperti upah, cuti, dan pelanggaran hak, masih perlu dihadapi para pekerja.
JAKARTA, KOMPAS β Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence /AI) yang kian pesat mulai mengancam kelompok pekerja atau buruh. Kalangan buruh khawatir bakal menganggur karena pekerjaannya tergantikan oleh AI. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas pekerja semakin berperan krusial.
Merujuk laporan lembaga riset dan teknologi McKinsey pada 2019, sebanyak 23 juta pekerjaan di Indonesia dapat tergantikan akibat otomasi hingga 2030. Walakin, keberadaan AI diprediksi mampu menciptakan 27 juta-46 juta lapangan kerja. Sebanyak 10 juta di antaranya merupakan jenis pekerjaan baru yang belum pernah ada.