logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga CPO Tertekan Uni Eropa...
Iklan

Harga CPO Tertekan Uni Eropa dan India

Undang-Undang Bebas Deforestasi UE (EUDR) dan kebijakan substitusi minyak nabati India dinilai menekan harga CPO dunia. SPKS menilai EUDR justru akan memperbaiki manajemen tata kelola sawit berkelanjutan di Indonesia.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
Sejumlah petugas memasang pipa untuk memindahkan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari Sampit, Kalimantan Tengah, ke truk tangki di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (4/8/2022).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Sejumlah petugas memasang pipa untuk memindahkan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari Sampit, Kalimantan Tengah, ke truk tangki di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (4/8/2022).

JAKARTA, KOMPAS β€” Harga minyak sawit mentah atau CPO dunia diperdagangkan di kisaran 3.600-3.700 ringgit Malaysia per ton dua pekan terakhir. Harga tersebut tertekan antara lain karena undang-undang bebas deforestasi Uni Eropa disetujui oleh parlemen serta kebijakan substitusi minyak nabati di India.

Per Selasa (25/4/2023), CPO di Bursa Derivatif Malaysia diperdagangkan pada harga 3.601 ringgit Malaysia (RM) per ton. Harga tersebut naik 0,7 persen secara bulanan dan turun 43,73 secara tahunan. Harga CPO itu merosot jauh dari harga tertingginya pada 4 April 2023 yang mencapai 3.945 RM.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan