logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMenilik Proyek-proyek...
Iklan

Menilik Proyek-proyek Strategis Penunda Senjakala Migas

Sejumlah proyek strategis nasional menemui berbagai kendala sehingga mundur dari jadwal awal. Padahal, proyek-proyek itu diharapkan segera beroperasi guna meningkatkan produksi migas di Indonesia.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Selasa (9/8/2022) tepat setahun Pertamina mengelola penuh Blok Rokan, setelah dialih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia yang melakukannya sejak 1924. Selama satu tahun alih kelola, Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan 370 pengeboran atau lebih dari tiga kali lipat dari sebelumnya.
ADITYA PUTRA PERDANA

Selasa (9/8/2022) tepat setahun Pertamina mengelola penuh Blok Rokan, setelah dialih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia yang melakukannya sejak 1924. Selama satu tahun alih kelola, Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan 370 pengeboran atau lebih dari tiga kali lipat dari sebelumnya.

Industri hulu minyak dan gas bumi atau migas di bawah bayang-bayang senjakala mengingat capaian produksi belum meningkat signifikan di tengah upaya transisi energi yang kian masif. Selain pengeboran eksplorasi, ketepatan jadwal operasi proyek-proyek strategis migas juga menjadi kunci optimalisasi sumber daya migas di Indonesia.

Ada empat proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang diharapkan dapat memacu produksi saat beroperasi kelak. Pertama adalah proyek pengembangan lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Jawa Timur. Proyek ini resmi beroperasi sejak 2022, tetapi saat ini belum berproduksi dalam kapasitas penuh.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan