logo Kompas.id
EkonomiKejar Target Produksi Migas,...
Iklan

Kejar Target Produksi Migas, Indonesia Kekurangan ”Rig”

Kondisi kekurangan ”rig” tak lepas dari dimasifkannya kembali pengeboran sumur pengembangan migas mulai 2021. Pada 2017-2018, pengeboran sumur pengembangan menyusut drastis sehingga banyak ”rig” menganggur.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 0 menit baca
Rig Pertamina di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, yang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan), Senin (8/8/2022). Pengeboran itu menjadi salah satu rig Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengelola Blok Rokan sejak Agustus 2021, setelah dialih kelola dari Chevron.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Rig Pertamina di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, yang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan), Senin (8/8/2022). Pengeboran itu menjadi salah satu rig Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang mengelola Blok Rokan sejak Agustus 2021, setelah dialih kelola dari Chevron.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia tengah membangkitkan produksi minyak dan gas bumi dengan target 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030. Namun, upaya mengejar target itu menghadapi tantangan terbatasnya ketersediaan rig atau alat pengeboran.

Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wahju Wibowo dalam diskusi ”Pengeboran Masif di Tahun 2023 dan Keselamatan Kerja Hulu Migas”, di Jakarta, Rabu (5/4/2023), mengatakan, saat ini, para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sedang mencari rig.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan