Industri Tekstil Jungkir Balik untuk Bertahan
Pelaku industri tekstil dan produk tekstil atau TPT saat ini menghadapi tekanan, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Beragam upaya dan inovasi pun dilakukan untuk dapat bertahan.
Pelaku industri tekstil dan produk tekstil mesti memutar otak untuk bertahan. Mereka berhadapan dengan menurunnya permintaan pasar dalam negeri akibat banjir barang impor. Di sisi lain, permintaan ekspor melemah akibat perlambatan ekonomi global. Agar dapat bertahan, para pelaku industri ini, antara lain, mengembangkan produk untuk menjangkau pasar baru serta mengefisienkan produksi.
Kwee Liang Cing, pemilik dan direktur PT Bentara Sinarprima, perusahaan tekstil yang memproduksi kain untuk seprai dan mode, mengatakan, saat ini pasar dalam negeri tengah tertekan oleh banjirnya produk impor. Tak cuma jumlahnya yang membanjiri pasar, harga seprai dan kain untuk mode produk impor juga bisa lebih murah hingga Rp 2.000 per meter dibandingkan produk dalam negeri.