logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊEnergi Nuklir Masih Jadi...
Iklan

Energi Nuklir Masih Jadi Perdebatan

Energi nuklir dianggap terlalu mahal karena investasi yang dibutuhkan amat besar sehingga masih jadi pilihan terakhir. Namun, sebagian pihak menilai nuklir menjadi jawaban untuk transisi ke energi bersih.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 0 menit baca
Seorang pranata nuklir dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) membuat pelet dari serbuk uranium untuk dijadikan bahan bakar reaktor nuklir di Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (11/9/2019).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Seorang pranata nuklir dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) membuat pelet dari serbuk uranium untuk dijadikan bahan bakar reaktor nuklir di Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (11/9/2019).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia masih jadi perdebatan meski pemerintah dan DPR sudah setuju serta memasukkannya dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan. Bagaimanapun penerimaan publik haruslah diperhatikan.

Pakar energi yang juga anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dari Pemangku Kepentingan, Herman Darnel Ibrahim, dalam diskusi ahli terkait energi baru yang digelar Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Rabu (29/3/2023), menilai, pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mahal.

Editor:
Bagikan