logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊInflasi dan Rupiah Terjaga, BI...
Iklan

Inflasi dan Rupiah Terjaga, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan

Tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah yang terkendali membuat BI memilih mempertahankan suku bunga acuan. BI menilai tingkat suku bunga acuan saat ini memadai untuk mengembalikan inflasi ke target 2-4 persen.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Β· 1 menit baca
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) memimpin konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia didampingi para deputi, (dari kiri) Juda Agung, Dody Budi Waluya, Dony P Joewono, dan Aida S Budiman, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/3/2023). BI tetap mempertahankan suku bunga acuan pada 5,75 persen.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) memimpin konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia didampingi para deputi, (dari kiri) Juda Agung, Dody Budi Waluya, Dony P Joewono, dan Aida S Budiman, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/3/2023). BI tetap mempertahankan suku bunga acuan pada 5,75 persen.

JAKARTA, KOMPAS β€” Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Maret 2023 memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan, yakni tetap berada pada posisi 5,75 persen. Keputusan ini diambil berdasarkan tingkat inflasi yang terkendali dan nilai tukar rupiah yang terjaga serta asesmen faktor eksternal.

Dengan demikian, suku bunga acuan BI7-day reverse repo rate (BI7DRR) berada pada level 5,75 persen, suku bunga deposit facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 6,50 persen

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan