logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บPetani Bersiasat Hadapi...
Iklan

Petani Bersiasat Hadapi Keterbatasan Pupuk

Alokasi pupuk bersubsidi tidak mencukupi kebutuhan sehingga petani harus bersiasat dengan memproduksi pupuk organik secara mandiri. Tahun ini pemerintah mengalokasikan 7,8 juta ton pupuk bersubsidi.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
ยท 0 menit baca
Pekerja beraktivitas di gudang pupuk bersubsidi milik PT Pupuk Indonesia (holding) di Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/12/2022).
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Pekerja beraktivitas di gudang pupuk bersubsidi milik PT Pupuk Indonesia (holding) di Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/12/2022).

JAKARTA, KOMPAS โ€“ Petani mesti bersiasat menghadapi keterbatasan pupuk bersubsidi karena alokasinya masih jauh dari kebutuhan. Tahun ini, dengan anggaran sekitar Rp 25 triliun, pemerintah hanya bisa mengalokasikan 7,8 juta ton pupuk bersubsidi. Petani pun berupaya memproduksi pupuk organik atau pupuk nabati secara mandiri.

Wakil Sekretaris Jenderal Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Zulharman Djusman mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi tahun ini tidak akan mencukupi kebutuhan petani meskipun sudah dibatasi hanya untuk petani yang mengusahakan sembilan komoditas yang ditentukan dari sebelumnya untuk 72 komoditas. โ€Alokasi pupuk itu sangat kurang. Jangankan 7,8 juta ton, 20 juta ton saja masih kurang,โ€ katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan