logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPemerintah Hadapi Tantangan...
Iklan

Pemerintah Hadapi Tantangan Ganda Stabilkan Harga Beras

Pemerintah menghadapi tantangan ganda menstabilkan harga beras. Tantangan itu adalah hasil panen masih belum optimal dan gabah tidak memenuhi persyaratan untuk diserap Bulog lantaran kadar airnya tinggi.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J, Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
Buruh borongan asal Ngawi sedang memanen padi di Desa Pelem Gadung, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, pada musim panen raya yang pertama, Rabu (1/3/2023). Harga gabah kering panen di tingkat petani Sragen dalam dua pekan terakhir ini anjlok dari Rp 5.900 per kilogram (kg) menjadi Rp 4.200 per kg.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Buruh borongan asal Ngawi sedang memanen padi di Desa Pelem Gadung, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, pada musim panen raya yang pertama, Rabu (1/3/2023). Harga gabah kering panen di tingkat petani Sragen dalam dua pekan terakhir ini anjlok dari Rp 5.900 per kilogram (kg) menjadi Rp 4.200 per kg.

KUDUS, KOMPAS β€” Dalam menstabilkan harga, pemerintah menghadapi tantangan ganda. Di hulu, harga gabah di tingkat petani anjlok dan kadar airnya tinggi sehingga belum tentu dapat diserap untuk cadangan beras pemerintah atau CBP. Di hilir, hasil panen belum optimal untuk menstabilkan harga beras.

Harga gabah cenderung menurun menjelang panen raya. Badan Pusat Statistik mendata, rata-rata nasional harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun 2,16 persen dari Rp 5.837 per kilogram (kg) pada Januari 2023 menjadi Rp 5.711 per kg pada Februari 2023.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan