logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPengadaan Cadangan Beras...
Iklan

Pengadaan Cadangan Beras Pemerintah Terhambat

Upaya Bulog menyerap gabah/beras untuk cadangan beras pemerintah masih terkendala tingginya harga di lapangan. Namun, harga gabah di sejumlah daerah dilaporkan terus turun seiring dengan meluasnya area panen.

Oleh
Hendriyo Widi, MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI, KRISTI DWI UTAMI, FIKRI ASHRI
Β· 0 menit baca
Buruh menurunkan beras impor asal Thailand yang digunakan sebagai cadangan pangan pemerintah yang saat ini masih digulirkan untuk operasi pasar di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat, Selasa (28/2/2023). Pada musim panen raya pertama ini, Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon menargetkan dapat menyerap beras 70.000 ton dari petani.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Buruh menurunkan beras impor asal Thailand yang digunakan sebagai cadangan pangan pemerintah yang saat ini masih digulirkan untuk operasi pasar di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat, Selasa (28/2/2023). Pada musim panen raya pertama ini, Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon menargetkan dapat menyerap beras 70.000 ton dari petani.

CIREBON, KOMPAS β€” Pengadaan cadangan beras pemerintah sebanyak 1,4 juta ton pada musim panen raya Maret-April 2023 di sejumlah daerah menemui hambatan. Perum Bulog tidak bisa segera menyerap gabah dan beras lantaran harganya masih di atas harga pembelian pemerintah.

Berdasarkan pantauan Kompas di sejumlah sentra padi di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang telah panen pada 27-28 Februari 2023, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani masih di atas Rp 5.000 per kilogram (kg). Sementara harga gabah kering giling (GKG) di Jawa Barat, seperti Karawang, Subang, dan Indramayu, mencapai Rp 6.000 per kg. Adapun harga beras Rp 9.500 per kg.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan