logo Kompas.id
EkonomiKetersediaan Bahan Baku...
Iklan

Ketersediaan Bahan Baku Penting dalam Akselerasi Energi Terbarukan

Pada metode ”co-firing” atau pembakaran biomassa bercampur batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap oleh satu perusahaan, misalnya, yang antara lain bersumber dari sampah, pasokan bahan baku mesti dipastikan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 0 menit baca
Sejumlah turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap terlihat di salah satu dari tiga bukit di Desa Mattirosi dan Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (22/7/2019). Pembangkit dengan kapasitas total sebesar 75 megawatt (MW) ini terdiri atas 30 turbin yang masing-masing berkapasitas 2,5 MW. Pembangkit listrik tenaga bayu komersial pertama di Indonesia ini dibangun dengan biaya sekitar 150 juta dollar AS. Pada Juli 2019, pembangkit ini genap setahun memasok kebutuhan listrik untuk masyarakat.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Sejumlah turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap terlihat di salah satu dari tiga bukit di Desa Mattirosi dan Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (22/7/2019). Pembangkit dengan kapasitas total sebesar 75 megawatt (MW) ini terdiri atas 30 turbin yang masing-masing berkapasitas 2,5 MW. Pembangkit listrik tenaga bayu komersial pertama di Indonesia ini dibangun dengan biaya sekitar 150 juta dollar AS. Pada Juli 2019, pembangkit ini genap setahun memasok kebutuhan listrik untuk masyarakat.

JAKARTA, KOMPAS — Akselerasi pengembangan energi terbarukan dalam mencapai tujuan pengendalian iklim dan target emisi nol bersih dapat dipacu dengan penggunaan energi terbarukan, seperti biomassa, untuk pembangkit listrik. Namun, perlu ada peningkatan koordinasi hulu-hilir sehingga ada kepastian ketersediaan bahan baku.

Wakil Kepala Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Feby Agung Pamuji, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (29/1/2023), mengatakan, pemerintah sebenarnya telah mengambil kebijakan dalam mendukung transisi energi. Namun, keberlanjutan bahan baku energi alternatif tersebut perlu dipastikan.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan